Untuk menciptakan lingkungan database, harus dapat memahami relasi antar data, jenis data yang akan dimasukkan dalam database, bagaimana data digunakan dan bagaimana organisasi sewaktu-waktu dapat mengubahnya secara mudah untuk kepentingan perusahaan.

1. Merancang database.

Dalam perancangan database ada dua macam model perancangan, yaitu :

1. Rancangan konseptual Rancangan ini berupa model abstrak dari database dalam sudut pandang bisnis. Rancangan ini membutuhkan deskripsi rinci tentang informasi bisnis yang dibutuhkan oleh pengguna.

2. Rancangan fisik. Dalam rancangan ini menunjukan bagaimana database secara nyata dikelola pada perangkat penyimpanan.

2. Mendistribusikan Database.

Perencanaan database harus mempertimbangkan juga kemungkinan pendistribusiannya. Sistem informasi bisa dirancang dengan sebuah data base pusat yang digunakan oleh suatu prosesor pusat atau beberapa prosesor dalam sebuah jaringan.

Database terdistribusi adalah database yang tersimpan dalam lebih dari satu lokasi fisik. Beberapa bagian tersimpan secara fisik pada suatu lokasi, dan bagian-bagian lain tersimpan pada lokasi lain pula. Sistem terdistribusi dapat mereduksi kelemahan-kelemahan dari satu sistem besar pada satu lokasi.

Sistem distribusi meningkatkan kecepatan layanan dan respons terhadap pengguna lokal dan sering dijalankan pada komputer yang lebih kecil dan murah. Namun sistem ini bergantung pada saluran telekomunikasi yang kualitasnya sangat baik. Oleh karena itu para perancang harus mempertimbangkan faktor tersebut.

3. Persyaratan Manajemen untuk Database.

Dalam mengembangkan database ada banyak hal yang harus dilakukan, tidak hanya memilih model logika database. Tanpa dukungan dan pemahaman dari manajemen maka usaha membangun database akan gagal. Adapun elemen-elemen inti dalam lingkungan database adalah :

1. Administrasi data

Sistem database mengharuskan organisasi untuk mengatur kembali peran strategi dari informasi dan mulai secara aktif mengelola dan merencanakan informasi sebagai sumber perusahaan. Ini berarti organisasi harus mengembangkan fungsi administrasi data dengan kekuatan untuk menentukan persyaratan informasi untuk seluruh perusahaan dan akses langsung ke manajemen senior. Prinsip dasar administrasi data adalah semua data merupakan milik organisasi secara keseluruhan dan data tidak bisa dikatakan milik salah satu wilayah bisnis tertentu.

2. Perencanaan data dan Metodologi pemodelan

Kebutuhan-kebutuhan organisasi yang dilayani oleh DBMS jauh lebih lebar daripada yang dilayani oleh lingkungan file tradisional. Oleh karena itu, organisasi memerlukan perencanaan data yang menyeluruh. Analisis perusahaan sangat diperlukan untuk mengembangkan data base.Adapun tujuan analisis tersebut adalah mengidentifikasi entitas-entitas kunci, atribut dan relasi yang menyusun data organisasi.

3. Teknologi, manajemen dan penggunaan database

Database membutuhkan perangkat lunak, staf dan struktur manajemen data yang dilatih secara khusus dalam hal teknik-teknik database. Sebagaian besar perusahaan mengembangkan rancangan database dan kelompok manajemen daidalam divisi sistem informasi yang bertanggung jawab dalam menentukan dan mengorganisasian sturtur dan isi database dan memeliharanya. Dalam interaksi erat dengan pengguna, kelompok perancang menetapkan database fisik, relasi logis antar elemen dan peraturan dan prosedur akses.

Sumber: http://humanoid088.multiply.com/journal/item/6

 

Database Management System
Suatu Database Management System (DBMS) berisi satu koleksi data dan satu set program untuk mengkases data tersebut, jadi DBMS terdiri dari database dan set program untuk menambah data, manghapus data, mengambil dan membaca data. Set program pengelola merupakan suatu paket program yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan atau perekam informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi kedalam basis data. Jadi lingkungan SMBD terdiri dari :
1. Komponen perangkat lunak yang membentuk sistem manajemen basis data
2. Perangkat lunak sistem yang berinteraksi dengan sistem manajemen basis data
3. Utilitas, baik loading dan backup, reorganisasi file, report generation, maupun performance monitoring.
Paket bahasa dalam DBMS dibagi menjadi beberapa definisi, yaitu :
Data Definition Language (DDL) : DDL merupakan satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data Directory/Dictionery. Contoh perintah DDL misalnya, Create Table, Create Index, Alter, Drop.
Data Manipulation Language (DML) : DML merupakan satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat, dengan DML dapat dilakukan :
1. Mengambil informasi yang tersimpan dalam basis data.
2. Menyisipkan informasi baru dalam basis data.
3. Menghapus informasi dari tabel.
Terdapat dua tipe DML yaitu prosedural dan non prosedural. Prosedural DML membutuhkan pemakai untuk mensfesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya, sedang non prosedural DML membutuhkan pemakai untuk mensfesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara mendapatkannya. Contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III, FoxBase, sedangkan non prosedural adalah SQL (Structured Query Language) atau Query By Example (QBE)
kamii_yogyakarta.tripod.com/database/DBMS.htm